Advertisement

Responsive Advertisement

Harapan untuk Universitas di Gaza di Tengah Kehancuran Perang

Setahun telah berlalu sejak dimulainya perang yang menghancurkan Gaza oleh Israel. Serangan udara, tank, dan kapal perang Israel telah merusak seluruh aspek kehidupan di wilayah tersebut. Ribuan bangunan hancur, termasuk rumah, sekolah, masjid, gereja, dan rumah sakit. Menurut laporan terbaru, jumlah korban tewas mencapai hampir 42.000, dengan puluhan ribu lainnya terluka dan hilang, sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak.

Salah satu korban dari kekuatan militer ini adalah Dr. Hassan El-Nabih, seorang pendidik Palestina yang telah berkarier di Universitas Islam Gaza (IUG). Setelah rumahnya hancur dan sistem kesehatan di Gaza ambruk, ia hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan bersama keluarganya di tempat penampungan PBB. Namun, di tengah semua kesulitan itu, ia memilih untuk tetap optimis mengenai masa depan pendidikan tinggi di Gaza.
Al-Quds building of the Islamic University of Gaza
before and after the war [Courtesy of Bilal El-Nabih, IUG website]


Universitas Islam Gaza adalah salah satu dari 18 lembaga pendidikan tinggi di wilayah tersebut, yang sebelumnya melayani sekitar 17.000 mahasiswa. Meskipun universitas ini mengalami kehancuran yang signifikan akibat serangan udara, Dr. El-Nabih mengatakan bahwa ada beberapa alasan untuk tetap berharap. Pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa universitas di Gaza pernah pulih dari serangan selama konflik pada tahun 2008, 2012, 2014, dan 2021. Upaya pemulihan ini dilakukan berkat solidaritas komunitas internasional.

Dia juga menyoroti inisiatif 'Rebuilding Hope' yang diluncurkan oleh Universitas Birzeit, yang bertujuan untuk mendukung infrastruktur akademis di Gaza. Ini menunjukkan adanya dukungan dari institusi pendidikan lain di Palestina untuk membantu mahasiswa Gaza dalam melanjutkan pendidikan mereka. Beberapa mahasiswa dari IUG juga sudah mulai mengikuti kuliah online dengan dukungan dari universitas di Tepi Barat .

Walaupun situasi saat ini sangat menyedihkan, Dr. El-Nabih terus berkomunikasi dengan mahasiswanya melalui telepon dan pesan teks, menyemangati mereka untuk tidak menyerah pada pendidikan. Dia merasakan kekuatan dalam menjaga harapan dan optimisme di tengah bencana, yang dianggapnya sangat penting bagi ketahanan dan kesehatan mental mahasiswa.
The Conference Hall of the Islamic University of Gaza
before and after the war [Courtesy of Bilal El-Nabih, IUG website]


"Universitas masih ada, dan kami akan membangunnya kembali," ujar Dr. El-Nabih, menunjukkan dedikasinya terhadap pendidikan dan komunitasnya. Dalam hatinya, meski banyak yang telah hilang, harapan untuk masa depan pendidikan tinggi di Gaza tetap hidup .

Learn More:
[6] [Despite war horrors, hope remains for Gaza's universities](https://www.aljazeera.com/opinions/2024/10/8/despite-war-horrors-hope-remains-for-gazas-universities)

Posting Komentar

0 Komentar