Kecil hati. Kamu tahu apa itu kecil hati? Bukan, bukan tentang organ tubuh kita yang namanya hati, ya! Kecil hati yang saya maksud di sini adalah kiasan, sebuah ungkapan yang sering kita gunakan ketika merujuk pada perasaan tersinggung, sedikit marah, atau bahkan kecewa. Bayangkan saja, kamu lagi bersemangat banget untuk memulai sesuatu, eh tiba-tiba ada satu orang yang bilang, “Gagasanmu itu nggak bagus!” Dan seketika, semangatmu layu seperti bunga yang kehilangan sinar matahari.
Pernahkah kamu merasakan hal itu? Saya sih pernah, dan rasanya nggak enak. Ada banyak impian dan proyek yang mulai saya kerjakan, tapi ketika hasilnya nggak kunjung terlihat, rasa khawatir pun mulai menghampiri. Dalam hati, ada suara kecil yang bertanya, “Bagaimana jika semua usaha ini sia-sia? Apa yang akan terjadi jika saya sudah berusaha sekuat tenaga, tapi hasilnya tetap tidak sesuai harapan?”
Nah, pertanyaan ini kadang bikin kita, atau mungkin hanya saya, merasa kecil hati. Muncul keraguan yang bisa mengoyak keyakinan kita. Dan yang lebih parah, kita jadi fokus pada kegagalan ketimbang keberhasilan. Kita terjebak dalam pikiran bahwa, “Kalau tidak ada jaminan berhasil, ngapain coba?” Rasanya seperti minta api sebelum kita memasukkan kayu ke dalam tungku. Kan, mustahil!
Satu hal yang saya ingat ketika berada di titik kecil hati adalah, ikhlas. Iya, meskipun tahu keikhlasan itu sulit, tapi harus diusahakan. Kayak belajarlah, nggak bisa sekali dua kali langsung dapat predikat ikhlas. Kita harus terus berusaha, seperti mengasah keterampilan. Gampangnya, coba deh bergaul dengan orang-orang baik, rajin mengaji, atau belajar dari guru-guru yang bijak. Tapi, susahnya—nah, ini dia—adalah memulai. Terkadang kita terlalu lama terjebak dalam keraguan, hingga akhirnya tidak melakukan apapun. Dan di situlah rasa kecil hati muncul, kan?
Kehidupan ini nggak memberikan jaminan bahwa dengan memulai, hasil yang kita harapkan akan tercapai dengan mudah. Tetapi, jika kita terus-terusan khawatir dan gelisah, hati kita akan semakin bergetar. Siapa sih di antara kita yang belum pernah kecewa dengan masa lalu? Kita kadang mencari jalan pintas untuk melarikan diri dari komitmen, dan jika terus begini, sampai kapan kita akan tiba di tujuan?
Tetaplah fokus pada apa yang ingin kita capai. Rayakan setiap kemenangan kecil sepanjang perjalanan. Beri imbalan untuk dirimu yang telah berjuang demi sasaran utama. Ketika rintangan datang, bayangkan mereka seperti pintu putar. Cobalah mencari inspirasi dari orang-orang hebat, mereka yang tidak pernah menyerah meski banyak rintangan.
Dan jika tidak ada yang lain, ingat kata-kata Shakespeare yang menyentuh hati: “Keraguan kita adalah pengkhianat dan membuat kita kehilangan kebaikan yang mungkin kita terima dengan takut berusaha.” Nah, bisa jadi Shakespeare juga menambahkan, “... dan dengan takut menyelesaikannya.”
Jadi, saatnya kita menyelesaikannya. Jangan biarkan rasa kecil hati menghalangimu. Kamu mampu, kita semua mampu!
0 Komentar